Senin, 08 Desember 2014

Asal Usul Hantu Kuntilanak

Tidak asing bukan di telinga kita dengan yang namanya kuntilanak, bahkan stasiun TV di Indonesia juga sering membahas tentang kuntilanak dengan sosok gambaran wanita berambut panjang dan mengenakan pakian putih yang katanya usil dan suka menggangu lelaki. Kuntilanak sendiri berasal dari kata Pontianak salah satu Kota yang berada di Indonesia kota yang konon katanya banyak sekali kuntilanak yang berada disana dan merupakan sarang terbesarnya.


Kota Pontianak mendapat namanya karena konon Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Pontianak, diganggu hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istana. Untuk mengusir Hantu Kuntilanak pada waktu itu warga menggunakan meriam bom di sungai2 untuk menakut-nakuti kuntilanak.


Kuntilanak sendiri memang sudah menjadi sebuah mitos horor ditengah-tengah masyarakat moderen saat ini. Mitos hantu kuntilanak sendiri yang konon katanya hantu penasaran seorang ibu yang meninggal waktu melahirkan atau perempuan hamil tua yang meninggal dengan cara yang tidak wajar. Ada pula mitos lain yang mengatakan kuntilanak bisa menjelmah menjadi manusia dengan cara menusukkan pake ke ubun2 kuntilanak

Ingin  memangil Kuntilanak
 Ini dia tembang yang bisa memanggil arwah/setan kuntilanak tersebut, yaitu dengan menyanyikan lagu tembang jawa tempo dulu yaitu “Lingsir Wengi” sebagai berikut;

” Lingsir wengi sliramu tumeking sirno…
Ojo tangi nggonmu guling…Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
jin setan kang tak utusi…jin setan kang tak utusi…
dadyo sebarang…waja lelayu sebet… “


Artinya :
Menjelang malam dirimu(bayangmu) mulai sirna
jangan terbangun dari tidurmu
Awas jangan terlihat (memperlihatkan diri)..
Aku sedang gelisah…
Jin setan ku perintahkan…. Jin setan ku perintahkan..
Jadilah apapun juga …
namun jangan membuat maut(celaka)..

Dan…kesimpulan ini Lingsir Wengi bukan hanya sebuah Durma, macapat, kidung atau tembang jawa yang memang sudah terkenal sejak jaman dulu. Tembang menjelang larut malam. Banyak yang bilang bahwa itu adalah tembang untuk memanggil kuntilanak. Tapi banyak juga yang mengaku mengalami hal yg menyeramkan setelah mendengarkan lagu itu.

Lirik yang terakhir “ wojo lelayu sebet “ bahkan ada yang salah mengartikan (entah disengaja untuk menakut-nakuti, atau memang salah mengartikan), ” menjadi perantara untuk mencabut nyawamu…”

ingat bawah tembang atau kidung jawa bukan bahan untuk mainan atau iseng2 saja harus tau apa arti dari tembang2 itu karena sebuah kalimat yang dibacakan bisa memiliki makna yang sangat kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar